Thursday, January 2, 2014

Wanita Non-Muslim Hindari Matahari dengan Hijab

Seorang wanita non-Muslim di Inggris memutuskan mengenakan hijab, bukan karena tuntutan agama  namun karena kulitnya rentan terhadap matahari.
Walaupun sempat jadi sasaran para pembenci Islam, namun dia mengaku nyaman dengan pakaian barunya.
Adalah Dennis Queen, 40, yang memutuskan mengenakan hijab setelah dia menderita penyakit Polymorphic Light Eruption (PMLE). Penyakit ini menyebabkan kulit penderitanya mengalami ruam merah yang gatal jika terpapar sinar ultraviolet.

Sejarah Hijab di Indonesia



            Sejarah mengenai lahirnya jilbab dan siapa Muslimah yang pertama kali memakai jilbab di Indonesia belum diketahui secara pasti. Ranah mengenai sejarah pasti lahirnya dan perkembangan jilbab di Indonesia juga belum banyak tersentuh dan tidak banyak menjadi perhatian para sejarawan, peneliti sejarah ataupun mereka yang mengaku sebagai hijabers dan desainer dari hijab itu sendiri.
Diperkirakan sekitar tahun 1400 M atau 6 abad yang lalu sudah ada beberapa wanita yang berjilbab, yaitu : Sultanah Sri Ratu Nihrasyiah Rawangsa Khadiyu, yang memerintah kerajaan Samudera Pasai hingga tahun 1427 M, Sultanah Sri Ratu Safiatuddin Tajul Alam Shah Johan berdaulat yang memerintah Kerajaan Aceh Darussalam pada tahun 1641-1675, dan Sultanah Sri Ratu Zakiatuddin Inayat Syah yang memerintah tahun 1678-1688 M. Cara berkerudung mereka masih berupa selendang atau kain yang dijadikan sebagai penutup kepala.